“Dokter, bolehkah kita tidak (melakukan) sirkumsisi (khitan)?” tanya salah seorang siswa kepada dr. Agustinus. “Boleh, asalkan bisa menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh kita dengan baik dan benar,” jawab dr. Agustinus. Ada acara apa, yaa… teman-teman kita dari SD Kristen Petra 1 belajar dengan dokter? Kita simak sama-sama, yuuk…!

Hari Rabu, tanggal 22 Januari 2020, ada kegiatan ceramah seks dan napza untuk siswa-siswi kelas IV. Dalam pelaksanaannya, ceramah seks dibagi di dua tempat. Siswa laki-laki ditempatkan di ruang perpustakaan dengan pembicara dr. Agustinus, sedangkan siswa perempuan bersama dengan dr. Titik Sunaryati di ruang media.

Mengapa kita perlu belajar pendidikan seks?  Karena perkembangan teknologi dewasa ini memudahkan siapa saja, termasuk anak-anak, untuk mengakses berbagai macam informasi melalui internet atau media sosial. Jadi kita perlu belajar akan pendidikan seks yang benar dari narasumber yang kompeten di bidangnya. Dari kegiatan tersebut, kita bisa belajar mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Hal ini mencakup pertumbuhan/perkembangan jenis kelamin (laki-laki atau wanita), fungsi kelamin sebagai alat reproduksi, menstruasi, mimpi basah, dan sebagainya. Dengan begitu, kita bisa memahami peran dari jenis kelamin masing-masing, menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya, menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat, serta memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.

Loading